Liga Muslim Dunia Gelar Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur

Andika Shaputra, Jurnalis
Jum'at 01 Juli 2022 18:57 WIB
Share :

KUALA LUMPUR - Kementerian Agama Malaysia bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia untuk menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur.

Konferensi tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, Menteri Agama Malaysia Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, serta ulama, mufti, dan cendekiawan Muslim se-Asia Tenggara.

BACA JUGA: Sekjen Liga Muslim Dunia Siap Dukung Agenda Internasional NU

Peserta yang hadir berasal dari negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Maladewa, Bangladesh, India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal, China, Jepang, dan Australia.

Dalam hal ini, Indonesia mengirim delegasinya pada konferensi tersebut, di antaranya Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) DR. (HC). H. Syafruddin Kambo, Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI/Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anizar Masyhadi, KH Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, serta Direktur Program DMI H Buyung Wijaya dan Muhammad Faros.

Dalam sambutannya, Syaikh Dr Muhammad bin Abdul Karim Al Issa mengapresiasi Pemerintah Malaysia atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara.

BACA JUGA: Menanti Berdirinya Museum Nabi Muhammad di Bumi Nusantara

Menurutnya, pertemuan ini menyatukan para ulama di negara-negara Asia Tenggara yang memiliki kepentingan untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia.

"Kami senang bahwa konferensi ini menjadi awal yang baik bagi sebuah majelis permanen yang para ulamanya akan bertemu dari waktu ke waktu di bawah payung global umat Islam yaitu Liga Muslim Dunia," kata Syaikh Dr Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, Jumat (1/7/2022).

Dia menyampaikan bahwa kehidupan di dunia harus didasari untuk saling menghormati antara umat beragama.

"Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan di dunia yang penuh dengan kedamaian,” katanya.

Dia menegaskan bahwa keragaman dan perbedaan agama adalah takdir ilahi yang ditetapkan berdasarkan hikmah Allah Ta'ala.

"Selama perbedaan agama dan etnis adalah masalah universal yang tidak dapat dinihilkan, maka setidaknya yang harus dilakukan setiap orang untuk memastikan koeksistensi yang “aman dan adil” adalah dengan mencegah perbedaan berubah menjadi kebencian dan permusuhan terhadap yang lain, kemudian menargetkannya dengan pengucilan dan perampasan haknya atas kehidupan yang layak," ujarnya.

Dia meminta agar pertemuan ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam di Asia Tenggara dan dunia.

"Pertemuan ulama umat Islam pada satu tingkatan dan level yang sama adalah kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah besar," katanya.

Liga Muslim Dunia kata dia dengan senang hati mendukung konferensi apa pun demi menyatukan umat Islam di seluruh dunia.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaqoub, berterima kasih pada Liga Muslim Dunia atas penyelenggaraan konferensi ini di bawah syi’ar persatuan.

"Saya bangga bahwa Malaysia dipilih untuk menjadi tuan rumah konferensi ini oleh Liga Muslim Dunia. Hal ini tentu merupakan pengakuan terhadap negara kita, dan menyoroti Islam sebagai agama harmoni, aman dan makmur dalam multi-etnis dan multi-agama. Perwakilan dari luar negeri, khususnya para Ulama Muslim yang menghadiri konferensi ini," kata Sri Ismail Sabri.

Setelahnya, delegasi Indonesia yakni Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo dalam pidatonya menjelaskan, bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yakni mencapai 2 miliar.

“Seharusnya umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru, menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keumatan, dan mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di dunia yang pernah berjaya di muka bumi,” jelas Syafruddin Kambo.

Dalam hal ini, Sekjen Liga Muslim Dunia terus mengampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.

Diketahui bahwa konferensi ini juga mengapresiasi persetujuan Perdana Menteri Malaysia atas pembentukan Majelis Ulama Asia Tenggara di Kuala Lumpur.

Selain itu, para peserta konferensi menegaskan untuk memperkuat persatuan umat dengan berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jamaa’ah.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya