Akibatnya warga bisa dengan bebas bermain di rel kereta atau bisa melintas menuju perkampungan di seberangnya dengan bebas. Selain itu karena keterbatasan lahan parkir dan jalan yang sempit banyak, pemilik mobil yang memarkirkan kendaraannya di pinggir rel kereta.
"Kawasan Cigugur memang rawan, karena gak ada tembok atau pagar pembatas antara permukiman dan rel kereta," ucapnya kepada MNC Portal Indonesia.
Menurutnya, jalan di kawasan itu hanya cukup untuk satu jalur jadi ketika ada mobil yang berpapasan akan susah. Apalagi kalau ada mobil yang hendak parkir, sulit mencari lahan kosong. Akibatnya banyak yang memanfaatkan space kosong di pinggir rel kereta.
Tidak hanya itu beberapa waktu lalu juga ada kejadian warga yang tewas karena terserempet kereta dan itu sudah sering terjadi.
"Sudah banyak kejadian warga yang terserempet kereta. Makanya sebaiknya dibangun pembatas biar warga tidak bebas masuk ke jalur kereta," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)