AS Cari Dukungan G20, Tekan Rusia Buka Jalur Laut hingga Peringatkan China Tidak Dukung Perang

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 06 Juli 2022 09:52 WIB
Menlu AS Antony Blinken akan cari dukungan di G20 untuk menekan Rusia (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan meminta negara-negara G20 minggu ini untuk menekan Rusia  mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membuka kembali jalur laut yang diblokir oleh konflik Ukraina dan mengulangi peringatan kepada China untuk tidak mendukung perang Rusia.

Blinken berangkat ke Asia pada Rabu (6/7/2022) untuk pertemuan para menteri luar negeri Kelompok 20 di Bali, Indonesia pada Jumat (8/7/2022) mendatang. Perjalanannya akan mencakup pertemuan pertamanya dengan Menlu China Wang Yi, tetapi tidak ada pertemuan yang diharapkan dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.

Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri untuk urusan ekonomi dan bisnis, mengatakan kepada wartawan bahwa Blinken akan meningkatkan keamanan energi dan inisiatif PBB untuk mencoba mengembalikan bahan makanan dan pupuk Ukraina dan Rusia ke pasar global.

Baca juga: Menlu AS Tuduh Rusia Gunakan Makanan Sebagai Senjata Perang di Ukraina, Rusia: Tuduhan Salah Alamat! 

"Negara-negara G20 harus meminta pertanggungjawaban Rusia dan bersikeras mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut untuk pengiriman biji-bijian," katanya. “Entah itu terjadi di tingkat G20, atau di tingkat masing-masing negara G20, itu poin penting yang akan disampaikan Menlu Blinken,” lanjutnya.

Baca juga: Dedikasi Tiada Henti, Kisah Guru dan Dosen Ukraina yang Mengajar dari Garis Depan Perang Lawan Rusia

Ukraina, yang menuduh Rusia memblokir pergerakan kapal-kapalnya, mengatakan pekan ini bahwa pihaknya sedang mengadakan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin jaminan ekspor biji-bijian.

Adapun Rusia membantah menghalangi pergerakan biji-bijian dan mengatakan Ukraina harus disalahkan atas kurangnya pergerakan, sebagian karena apa yang dikatakannya adalah operasi penambangan di pelabuhannya.

Diplomat utama AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, mengatakan dia mengharapkan pertukaran "terus terang" di Ukraina dalam pembicaraan Blinken dengan Wang dari China, yang diharapkan terjadi pada Sabtu (9/7/2022).

"Ini akan menjadi kesempatan lain untuk menyampaikan harapan kami tentang apa yang kami harapkan dilakukan dan tidak dilakukan China dalam konteks Ukraina," ujarnya.

Kritenbrink mengatakan "sangat penting" untuk mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China "untuk memastikan bahwa pihaknya mencegah kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan konflik dan konfrontasi secara tidak sengaja."

Pertemuan Blinken dengan Wang akan menjadi kontak tingkat tinggi terbaru antara pejabat AS dan China.

Seperti diketahui, sesaat sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Beijing dan Moskow mengumumkan kemitraan "tanpa batas". Tetapi para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China menghindari sanksi yang dipimpin AS terhadap Moskow atau memberikan peralatan militer ke Rusia.

China, bagaimanapun, telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia dan telah mengkritik sanksi besar-besaran. Para pejabat AS telah memperingatkan konsekuensi, termasuk sanksi, jika China mulai menawarkan dukungan material untuk upaya perang Rusia.

Washington menyebut China saingan strategis utamanya dan khawatir suatu hari nanti akan mencoba mengambil alih secara paksa pulau demokratis Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, tepat saat Rusia menyerang Ukraina.

Terlepas dari persaingan strategis serba antara Washington dan Beijing, dua ekonomi terbesar dunia tetap menjadi mitra dagang utama. Presiden Joe Biden telah mempertimbangkan untuk menghapus tarif pada berbagai barang China untuk mengekang lonjakan inflasi AS sebelum pemilihan paruh waktu November, dengan kontrol Kongres sebagai fokus.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen diketahui berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Senin (4/7/2022) dan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bertemu bulan lalu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, di Luksemburg. Biden dan Presiden China Xi Jinping juga diperkirakan akan berbicara dalam beberapa minggu mendatang.

Gedung Putih mengatakan pada Kamis (30/6/2022) bahwa pihaknya masih mencari opsi apakah akan memotong tarif impor China, bahkan ketika permintaan industri untuk tetap menerapkan bea masuk.

Sementara itu, Lavrov dan Blinken belum pernah bertemu sejak sebelum invasi Moskow ke Ukraina, dan Washington serta sekutunya telah mendukung Kyiv dengan pasokan senjata.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk pertemuan lain. "Kami ingin melihat Rusia serius dalam diplomasi. Kami belum melihat itu," katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya