WASHINGTON - Seorang perwira senior militer China memperingatkan rekannya jenderal top Amerika Serikat (AS) pada Kamis (7/7/2022) bahwa setiap "provokasi sewenang-wenang" akan disambut dengan "serangan balasan yang tegas" oleh China, tetapi menambahkan bahwa kedua belah pihak harus memperkuat dialog dan mengendalikan risiko.
Dua ekonomi terbesar dunia diketahui kerap berselisih atas serangkaian masalah yang diperdebatkan, mulai dari status Taiwan yang diklaim China dan invasi Rusia ke Ukraina hingga kontes pengaruh yang lebih luas di Asia Pasifik.
Pentagon mengatakan bahwa Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, telah berbicara dengan Kepala Departemen Staf Gabungan China, Jenderal Li Zuocheng.
Baca juga: Jenderal AS Takjub Kekuatan Militer China, Bisa Lampaui AS dan Rusia
"Jenderal Milley membahas perlunya mengelola persaingan secara bertanggung jawab dan menjaga jalur komunikasi terbuka," kata juru bicara Milley dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: AS: Tekanan China pada Taiwan Jadi Ancaman Bagi Semua Negara Demokrasi
"Jenderal Milley menggarisbawahi pentingnya Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam dialog substantif untuk meningkatkan komunikasi krisis dan mengurangi risiko strategis. Panggilan itu juga mencakup diskusi yang produktif tentang sejumlah masalah keamanan regional dan global,” lanjutnya.
Kementerian Pertahanan China mengutip Li yang mengatakan kedua militer harus menjunjung tinggi rasa saling menghormati dan objektivitas, lebih memperkuat dialog, mengendalikan risiko, dan mempromosikan kerja sama, daripada sengaja menciptakan konfrontasi dan memprovokasi insiden.