Menurutnya, es krim tersebut dibeli dengan harga Rp 20 ribu. Ia melihat pembuatannya adalah dengan menyemprotkan gas yang menurutnya adalah nitrogen ke jajan tersebut hingga bisa keluar asap.
Ia sendiri tidak mengetahui penyebab keluarnya api dari jajan anaknya tersebut. Karena api menyala begitu cepat dan pandangan Sutrisno sedang tidak memperhatikan anaknya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polres Ponorogo dan pihak terkait lainnya dalam peristiwa tersebut.
(Fahmi Firdaus )