Kisah Satu Keluarga yang Tak Miliki Sidik Jari hingga Tak Bisa Masuk ke Negara Lain

Nanda Aria, Jurnalis
Jum'at 15 Juli 2022 04:58 WIB
Ilustrasi/ Foto: BBC
Share :

Ia tidak pernah menggunakannya, sebagian karena ia takut akan ada masalah yang ia hadapi di bandara.

Dan meskipun mengendarai sepeda motor sangat penting untuk pekerjaan bertani, ia tidak pernah memiliki SIM.

"Saya sudah bayar biayanya, lulus ujian, tapi mereka tidak mengeluarkan izin karena saya tidak bisa memberikan sidik jari," ujarnya.

 BACA JUGA:Koper Bagasi Dibongkar, Jamaah Haji Kapok Bawa Air Zamzam

Amal membawa tanda terima pembayaran biaya pembuatan SIM, tetapi tidak selalu membantunya saat dihentikan polisi di jalan, ia didenda dua kali.

Ia menjelaskan kondisinya kepada kedua petugas yang bingung dan mengangkat ujung jarinya yang halus agar mereka bisa melihat. Tapi upayanya itu tak membuatnya bebas dari denda.

"Itu selalu menjadi pengalaman yang memalukan bagi saya," tutur Amal.

Pada 2016, pemerintah Bangladesh mewajibkan pencocokan sidik jari dengan database nasional bagi mereka yang ingin mendapatkan kartu Sim bagi ponsel mereka.

"Mereka tampak kebingungan ketika saya datang untuk membeli sebuah (kartu) Sim, perangkat lunak mereka rusak tiap kali saya menempatkan jari saya di sensor," tutur Apu sambil tersenyum masam.

Keinginan Apu untuk mendapatkan kartu Sim ditolak, dan semu anggota laki-laki di keluarganya sekarang menggunakan kartu Sim yang dikeluarkan atas nama ibunya.

Kondisi langka yang dialami oleh keluarga Sarker disebut dengan Adermatoglyphia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya