FLORIDA - Seorang pria bersenjata yang membunuh 17 orang di bekas sekolah menengahnya telah diadili di Florida, Amerika Serikat (AS). Para juri akan memutuskan apakah dia menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Nikolas Cruz, 23, mengaku bersalah tahun lalu atas 17 tuduhan pembunuhan tingkat pertama atas penembakan Parkland pada 2018.
Saat jaksa menuntut hukuman mati, pengacara pembela mendorong hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Baca juga: Aksi Heroik, 'Pahlawan' Bersenjata Ini Hentikan Pelaku Penembakan Massal di Mal Indiana AS
Persidangan ini diperkirakan akan berlangsung empat sampai enam bulan dan akan disiarkan televisi.
Baca juga: Penembakan Massal di Mal Indiana AS, Pelaku dan 3 Orang Meninggal
Ini adalah kasus yang jarang terjadi dimana seorang penembak massal muncul di hadapan juri di AS, karena mereka sering dibunuh oleh polisi atau bunuh diri. Penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas pada Hari Valentine 2018 juga merupakan yang paling mematikan di hadapan juri di negara ini.
Ketika jaksa menyampaikan pernyataan pembukaan mereka pada Senin (18/7/2022), banyak dari mereka yang berkumpul di ruang sidang yang penuh sesak tampak emosional. Beberapa keluarga yang terkena dampak serangan telah berbicara secara terbuka untuk mendukung hukuman mati.
Mereka mendengarkan dengan saksama dan sering menyeka air mata ketika kepala jaksa Michael Satz merinci kisah penembakan itu dari waktu ke waktu. Dia menyebutkan nama setiap orang yang tertembak dan terluka, sementara seorang wanita keluar dari ruang sidang sambil menangis.