Dengar Suara Katak saat Kunjungi Tambang Malam Hari, Doni Monardo: Buktikan Ekosistem Terpelihara

Jarak dari Bandara Sultan Babullah Ternate ke Gosowong kurang dari 100 km. Capung Airfast mencapai jarak itu dalam waktu kurang dari 30 menit. Doni dan rombongan dijemput dari helipad areal pertambangan oleh Kepala Teknik Pertambangan (KTT) NHM, Amirudin Hasyim, bersama para pengelola perusahaan

Kedatangan petinggi perusahaan itu membuat binggung para pekerja karena datang pada malam hari, termasuk jajaran direksi NHM.

“Apa yang ingin kita lihat dalam kegelapan ini?” ucap seseorang berbisik.

Lalu Doni mengajak direksi NHM untuk memulai kunjangannya di lokasi.

“Sekarang taruh barang-barangmu di kamar. Setelah itu, kami berkumpul di sini untuk memulai kunjungan,” ujarnya.

Beberapa unit kendaraan operasional pertambangan jenis SUV 4x4 pun segera siap. Mereka berlari menjauh dari area perumahan dan kantor tambang ke kegelapan malam dengan tujuannya adalah lokasi tailing.

Baca juga: Dengan Udang, Mencetak Kampung-kampung Petro Dollar

Tailing mengandung kombinasi butiran halus (biasanya ukuran endapan 0,001-0,6 mm). Benda padat ini adalah zat sisa setelah logam mulia dan mineral diekstraksi dari bijih yang ditambang sebelumnya, bersama dengan air yang digunakan dalam proses pemulihan. Di area tailing, Doni turun dari kendaraannya dan berjalan menjauh dari tempat parkir.

Kurang dari satu jam, rombongan kembali ke lokasi kedatangan pertama, di mana kembali diadakan pertemuan dengan pejabat NHM. Di dalam ruang pertemuan, berbagai menu makan malam disuguhkan.

Setelah mengambil sesendok nasi dengan lauk ikan dan sayuran, Doni tiba-tiba berbicara.

“Apakah ada yang memperhatikan suara apa yang kami dengar di lokasi tailing?” ucapnya.

“Katak mendengkur,” timpal mereka.