WHO: Jutaan Pengungsi dan Migran Jatuh Sakit karena Kurangnya Layanan Kesehatan

, Jurnalis
Jum'at 22 Juli 2022 15:37 WIB
Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)
Share :

JENEWAOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menerbitkan laporan pertama berskala global tentang kesehatan pengungsi dan migran. Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut laporan ini sebagai kajian penting dan suatu peringatan karena mengungkapkan perbedaan besar antara kesehatan pengungsi dan migran, dengan populasi yang lebih luas di negara yang menampung mereka.

“Misalnya, banyak pekerja migran terlibat dalam apa yang disebut sebagai pekerjaan 3D – dirty, dangerous, demanding – atau pekerjaan kotor, berbahaya dan yang banyak persyaratannya, tanpa perlindungan sosial dan kesehatan yang memadai, atau langkah-langkah kesehatan kerja yang layak. Para pengungsi dan migran ini hampir tidak ada dalam survei dan data kesehatan global, sehingga membuat mereka hampir tak terlihat dalam desain sistem dan layanan kesehatan,” terangnya, dikutip VOA.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Membengkak, Biden Salahkan Perang Rusia di Ukraina

Tedros mencatat satu miliar orang, atau satu dari setiap delapan orang di Bumi, adalah pengungsi atau migran. Jumlah ini terus bertambah. Tedros mengatakan saat ini semakin banyak orang yang tergerak untuk menanggapi konflik yang berkembang, perubahan iklim, meningkatnya ketidaksetaraan dan keadaan darurat global seperti pandemi virus korona.

Baca juga: UNHCR: 100 Juta Orang di Seluruh Dunia Terpaksa Meninggalkan Rumah, Jadi Rekor Tertinggi

Dia mengatakan kebutuhan kesehatan para pengungsi dan migran ini sering diabaikan dan tidak tertangani di negara-negara yang mereka singgahi atau tinggali.

“Mereka menghadapi banyak tantangan, termasuk harus mengeluarkan biaya sendiri, perlakuan diskriminatif dan ketakutan akan ditahan atau dideportasi. Banyak negara memang memiliki kebijakan kesehatan yang mencakup layanan kesehatan bagi pengungsi dan migran. Tetapi terlalu banyak kebijakan yang tidak efektif atau belum diterapkan secara efektif,” ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya