UNHCR: 100 Juta Orang di Seluruh Dunia Terpaksa Meninggalkan Rumah, Jadi Rekor Tertinggi

NEW YORK – Menurut laporan baru dari badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), perang, kekerasan, penganiayaan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) telah mendorong dunia melewati 'tonggak dramatis'.

Menurut Laporan Tren Global UNHCR, lebih dari 100 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, yang menggambarkan angka itu sebagai rekor tertinggi.

"Entah komunitas internasional datang bersama untuk mengambil tindakan untuk mengatasi tragedi kemanusiaan ini, menyelesaikan konflik dan menemukan solusi yang langgeng, atau tren mengerikan ini akan berlanjut," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan.

Badan PBB pertama kali mengumumkan angka rekor pada Mei lalu. Pada saat itu, Grandi menggambarkannya sebagai "sadar dan mengkhawatirkan." Laporan pada Kamis (16/6/2022) itu mengeksplorasi tren di baliknya secara lebih rinci.

"Dengan jutaan orang Ukraina mengungsi pada saat penulisan, serta pemindahan lebih lanjut di tempat lain tahun ini, terutama di Burkina Faso dan Myanmar, total pemindahan paksa sekarang melebihi 100 juta orang," kata laporan itu.

Baca juga: 5 Negara yang Paling Banyak Tampung Pengungsi, Salah Satunya di Afrika

"Ini berarti 1 dari setiap 78 orang di bumi terpaksa mengungsi -- tonggak sejarah dramatis yang diperkirakan hanya sedikit orang satu dekade lalu,” lanjutnya.

Baca juga: Cerita Tragis Bayi Pengungsi Iran, Jasadnya Ditemukan di Norwegia Berbulan-bulan Setelah Tenggelam 

UNHCR mengatakan angka perpindahan paksa terbaru termasuk 60,1 juta orang terlantar di dalam negeri, 32,1 juta pengungsi, 4,5 juta pencari suaka dan 4,4 juta orang Venezuela mengungsi ke luar negeri. Itu menambahkan hingga jumlah yang lebih besar dari populasi sebagian besar negara.