Kisah Perang China dengan Burung Gereja yang Sebabkan Bencana Kelaparan

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 28 Juli 2022 05:05 WIB
Ilustrasi yang menunjukkan perang China melawan burung gereja. (Foto: Chineseposters.net)
Share :

ANTARA 1958 dan 1962, China melalui periode yang dikenal sebagai “Lompatan Besar ke Depan”, salah satu babak penting, sekaligus kelam dalam sejarah Negeri Tirai Bambu. Diperkirakan 15 hingga 32 juta orang meninggal akibat kelaparan selama periode ini, meski sejarawan menduga jumlah korban sebenarnya mungkin lebih besar.

Pada periode ini Pemimpin China, Mao Zedong menyatakan “perang” terhadap empat hewan yang dianggap sebagai hama, penghambat kemajuan China. Mao memerintahkan warga China memusnahkan hewan-hewan tersebut.

Tikus, nyamuk, dan lalat diburu karena menyebabkan penyakit. Sementara burung gereja dianggap “berdosa” karena makan biji-bijian, yang ingin dijadikan Mao sebagai makanan rakyat.

Alhasil jutaan burung gereja dibantai di China, menjadikan mereka sangat langka sehingga merusak keseimbangan alam. Kelangkaan burung gereja ini juga diduga berkontribusi pada serangan hama serangga dan kegagalan pertanian yang menyebabkan kelaparan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya