Perawatan antivirus dan vaksin sudah ada untuk cacar monyet, termasuk yang digunakan dalam pemberantasan cacar.
Kasus pertama yang teridentifikasi di Jepang muncul setelah Kementerian Luar Negerinya pekan ini mendesak para pelancong untuk berhati-hati terkait penyakit tersebut. Para pejabat mengatakan studi klinis ke dalam pengobatan dan tindakan pencegahan telah diluncurkan, dan suntikan vaksin diberikan kepada pekerja medis garis depan di Tokyo.
Beban kasus di Asia tetap rendah tetapi para ahli mengatakan kawasan itu bisa melihat "kemungkinan kenaikan" dalam beberapa minggu mendatang.
"Seperti Covid-19, pembatasan perbatasan dan perjalanan tidak benar-benar menghentikan penyebaran cacar monyet, hanya menundanya. Penyakit ini akan (terus) menyebar secara global," kata Khoo Yoong Khean, petugas ilmiah dari Duke-NUS Center untuk Kesiapsiagaan Wabah di Singapura, dikutip CNN.
"Kasus di AS dan Eropa telah meningkat pesat karena perjalanan, perdagangan, dan pariwisata. Kami kemungkinan akan melihat lebih banyak kasus cacar monyet dilaporkan di Asia selama beberapa minggu hingga beberapa bulan ke depan,” lanjutnya.
Menurut Khoo, hanya masalah waktu sebelum lebih banyak negara di Asia mengidentifikasi kasus cacar monyet.
"Masalah sebenarnya bagi negara-negara di Asia sekarang adalah apakah sistem dan proses deteksi dini dan pengawasan cukup kuat untuk menangani kasus-kasus positif ketika mereka dating,” ujarnya.