"Mari rapatkan barisan. Petunjuk Presiden adalah cari langkah paling tepat agar pupuk di Indonesia tidak bersoal. Oleh karena itu, hadirlah PP, UU dan Permentan No 10 Tahun 2022. Saya harap pupuk Indonesia tidak bersoal, minimal volumenya masih sama dengan periode yang lalu," katanya.
Walaupun penyesuaian, Mentan SYL berharap secara volume masih sama dengan yang lalu. Ia juga meminta masalah pupuk bisa ditangani dengan baik sampai dengan September.
"Pupuk tidak langka sesuai dengan program yang ada, tetapi pupuk masih kurang. Kalau kurang, tentu prioritasnya harus hadir, yang harus dapat adalah yang sesuai SOP dan aturan yang ada serta tata kelola yang harus diperbaiki, jangan ada kecurangan, penyelewengan, kita akan tindak tegas," tuturnya.
Ia menegaskan, transparansi harus dilakukan. Semua yang bertanggung jawab sesuai tugas, fungsi dan peranannya harus mengawasi, serta tim kerja yang baik. Selain itu, harus ada pusat data untuk mengecek, sehingga kalau ada masalah bisa segera ditangani.
"Semua penanganan pupuk harus menggunakan metode CCA, cepat, cermat dan akurat. Pemerintah akan upayakan KUR untuk menopang pengembangan alternatif pupuk selain pupuk subsidi," ucapnya.