Militer Ukraina diketahui telah mengerahkan UAV Bayraktar buatan Turki untuk menghancurkan pos komando, tank, dan sistem rudal permukaan-ke-udara Rusia, sementara Rusia telah menggunakan drone Orlan-10 buatan sendiri untuk pengintaian dan peperangan elektronik.
Tetapi Rusia telah berjuang untuk mengisi kembali pasokan mereka, membuat mereka beralih ke Iran untuk peralatan tersebut, AS percaya. Para pejabat AS juga berpendapat bahwa hubungan yang berkembang antara Iran dan Rusia menunjukkan mengapa AS perlu mempertahankan kehadiran dan pengaruhnya di Timur Tengah.
Sementara itu, Ukraina telah memohon kepada AS untuk menyediakan drone bersenjata yang lebih kuat seperti Gray Eagle, tetapi AS enggan menyediakannya karena takut Rusia dapat melihatnya sebagai hal yang terlalu berlebihan.
(Susi Susanti)