NEW YORK - Seorang pria Iran telah didakwa di Amerika Serikat (AS) karena merencanakan membunuh mantan Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump, John Bolton.
Para pejabat AS mengatakan Shahram Poursafi, seorang anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRG) Iran, berada di Iran dan dicari atas dugaan plot tersebut.
Mereka mengatakan Poursafi kemungkinan akan membalas dendam atas serangan AS yang menewaskan Qasem Soleimani, komandan militer paling kuat Iran. Soleimani mempelopori operasi militer Iran di Timur Tengah.
Baca juga: Dituduh Agen Mossad, Pria Inggris-Iran Divonis 10 Tahun Penjara di Iran
Pria berusia 62 tahun itu diketahui memimpin Pasukan Quds elit IRG. Dia terbunuh di bandara Baghdad di Irak pada Januari 2020 dalam serangan yang diperintahkan Trump. Namun seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan kepada media pemerintah bahwa tuduhan itu "tidak berdasar".
Baca juga: Kisah Kaum Wanita Iran yang Perlu Bukti Sertifikat Keperawanan untuk Menikah
Dalam pengumuman dakwaannya, Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa Poursafi, alias Mehdi Rezayi, 45, dari Teheran, telah berusaha membayar individu di AS sebesar USD300.000 (Rp4 miliar) untuk melakukan pembunuhan di Washington DC atau Maryland.
Tuduhan itu merinci bagaimana operasi Iran telah meminta seorang warga AS yang dia temui secara online untuk mengambil gambar Bolton, diduga untuk sebuah buku yang dia tulis. Penduduk yang tidak disebutkan namanya itu kemudian memperkenalkan Poursafi kepada orang lain yang kemudian diminta untuk membunuh Bolton dan memberikan bukti video pembunuhan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Bolton berterima kasih kepada Biro Investigasi Federal (FBI) dan departemen kehakiman atas pekerjaan mereka.