SLEMAN - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB M Zainul Majdi menerima sejumlah undangan selama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan rasa kagumnya kepada Yogyakarta karena dua hal.
“Bicara Indonesia ini tak dapat lepas dari agama dan budaya,” katanya, Minggu (21/8/2022).
Kekaguman ini yang kemudian dibahas Doktor Ahli Tafsir Alquran ini di Ndalem Sambisari 234 Kalasan Sleman, kediaman dari Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti. Pada kesempatan itu hadir perwakilan Pemuda Pancasila DIY, FKPPI DIY, mahasiswa maupun jajaran pengurus Partai Perindo se-DIY.
TGB mengibaratkan, agama dan budaya ini seperti dua sumber mata air yang tidak pernah habis airnya. Keduanya tidak ternilai harganya, maka harus tetap hidup dan dirawat dengan baik.
“Saya lihat di DIY dua sumur itu airnya jernih. Mari kita jaga karena kalau diurug (dikubur) menggalinya susah,” bebernya.
Cucu Pahlawan Nasional TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini menambahkan, tak semua bangsa seperti Indonesia karena memiliki dua sumur.
Masyarakat masa kini tak perlu menggalinya, tinggal merawat sumur ini.
Dicontohkan, Jepang sebagai negara yang disebut maju, karena hanya punya satu sumur yaitu teknologi. Nyatanya di negara ini, tingkat bunuh diri tercatat paling tinggi. “Ternyata materi dan uang bukan jaminan hidup tenang. Sampai ada itu jembatan yang khusus digunakan untuk bunuh diri,” bebernya.
TGB cukup lama tinggal di Timur Tengah, ia mengetahui kondisi negara-negara lain yang dulu tercatat sebagai negara hebat, belakangan hancur.
Baghdad di Irak misalnya yang terkenal dengan negeri seribu satu malam, sekarang hancur.
Begitu pula dengan Syiria, di mana hari ini enam juta penduduknya mengungsi bahkan berenang menyeberangi lautan.
“Hal-hal kecil di negeri tersebut dijadikan konflik dan perang antar-anak bangsa,” tambahnya.
(Widi Agustian)