Mereka juga berusaha mengaitkannya dengan gerakan "hapuskan anggaran kepolisian" yang muncul dalam aksi-aksi protes menentang rasisme pada 2020.
Tingkat kematian akibat penggunaan senjata di AS melonjak 35 persen pada 2020, tertinggi sejak 1994, menurut data statistik AS yang diterbitkan pada Mei.
Pada Selasa(30/8/2022), Biden mengkritik para anggota DPR dari Republik yang menentang rencananya untuk mendanai penegakan hukum dan mengurangi kejahatan bersenjata.
Biden telah meminta Kongres untuk mengesahkan larangan senjata serbu serta dana bagi program pencegahan kejahatan senilai USD37 miliar (Rp549,34 triliun), termasuk USD13 miliar (Rp193 triliun) untuk merekrut dan melatih 100.000 petugas kepolisian baru selama lima tahun ke depan.
"Kita hidup di negara yang dibanjiri senjata untuk perang," ujarnya.
"Demi Tuhan, apa alasan senjata-senjata ini berada di luar zona perang?,” lanjutnya.
(Susi Susanti)