Sebuah kawah dangkal menembus aspal karet taman bermain. Bekas luka pecahan peluru memanjat dinding, dan hampir setiap jendela pecah.
Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, sekolah ini berada di garis depan saat pasukan Rusia bergerak ke Kyiv.
Baik pasukan penyerang maupun pertahanan menggunakannya sebagai pangkalan, itulah mengapa diperkirakan telah terkena lebih dari 40 peluru.
Setelah militer Ukraina memaksa mundurnya Rusia di sini dan lebih dari enam bulan tanpa 2.000 siswanya, hanya dua kelompok tahun yang akan kembali musim ini. Sisanya akan diajarkan dari jarak jauh.
Sementara banyak gedung sekolah membutuhkan renovasi yang bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan, politisi lokal ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki sebanyak mungkin tempat untuk memungkinkan sekolah dimulai kembali. Inti dari ini adalah generasi yang selamanya dibentuk oleh serangan terhadap negara mereka.
(Susi Susanti)