Ade Yasin berkilah, dirinya hanya memberikan arahan normatif kepada kepala dinas. Bahkan, Ade Yasin juga mengaku tidak memiliki kedekatan dengan Ihsan.
"Perintah saya kepada kadis untuk mengawal. Dengan Ihsan itu sama seperti saya ke staf lainnya, tidak ada keistimewaan. Dia dekat dengan kakak saya (Rahmat Yasin, mantan bupati Bogor), tapi kan bukan berarti saya juga dekat dengan teman kakak saya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ade Yasin juga mengaku, merasa sangat janggal saat dijemput Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) medio Mei lalu. Sebab, saat itu, KPK hanya menyebut bahwa ada anak buah dirinya yang ditangkap dan KPK perlu keterangan dari bupati sebagai pimpinan.
"Nggak ada surat penangkapan dan lainnya. Mereka bilang 'nggak apa-apa cuma minta keterangan'. Waktu itu ada pak kapolres dan pak dandim, mereka bilang nggak apa-apa ikut ke KPK karena hanya minta keterangan," bebernya.