Tegaskan Nol Toleransi Pelecehan Seksual Gereja Katolik, Paus Tanggung Jawab Secara Pribadi

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 06 September 2022 14:16 WIB
Paus Fransiskus wawancara dengan CNN Portugal (Foto: CNN)
Share :

VATIKAN - Paus Fransiskus mengatakan dia telah mengambil tanggung jawab untuk membebaskan Gereja Katolik dari pelecehan seksual. Dia mengatakan kepada saluran mitra CNN, CNN Portugal bahwa dia "bertanggung jawab agar hal itu tidak terjadi lagi."

Dalam sebuah wawancara eksklusif dan luas di Roma pada bulan lalu, Paus mengatakan gereja "tidak menoleransi" pelecehan dan mengatakan bahwa "seorang imam tidak dapat tetap menjadi imam jika dia adalah seorang pelaku kekerasan."

Tanggapan gereja terhadap skandal pelecehan seks telah menjadi salah satu tema yang menentukan masa Paus Fransiskus, dan dia mengatakan kepada CNN Portugal bahwa setiap kasus pelecehan di dalam gereja "menyakiti" dia.

Baca juga: Dianggap Kurang Bukti, Paus Tolak Penyelidikan Pelecehan Seksual Kardinal Paling Berkuasa di Vatikan

Berbagai laporan yang merinci pelecehan seksual selama beberapa dekade, kegagalan sistemik, dan penyembunyian di berbagai negara telah dirilis sejak Paus menjadi pemimpin 1,2 miliar umat Katolik dunia pada tahun 2013.

Baca juga: Paus Minta Maaf ke Korban Pelecehan Seksual di Sekolah Asrama Pribumi Kanada, Disambut Tepuk Tangan

Paus diketahui dikritik karena beberapa tindakannya -- seperti ketika ia membela seorang uskup Chili yang dituduh menutupi skandal seks pada tahun 2018, sebuah keputusan yang kemudian ia gambarkan sebagai "kesalahan besar" -- sejak itu ia mengambil sikap tegas terhadap masalah tersebut dan memperkenalkan beberapa reformasi.

Pada 2019, ia menghapus aturan kerahasiaan Vatikan untuk kasus-kasus pelecehan seksual dan memberlakukan aturan baru yang mewajibkan untuk pertama kalinya bagi semua keuskupan untuk membuat sistem pelaporan pelecehan dan penyembunyian.

Dua tahun kemudian, dia mengeluarkan revisi paling ekstensif terhadap hukum Gereja Katolik dalam empat dekade, bersikeras bahwa para uskup mengambil tindakan terhadap para klerus yang melecehkan anak di bawah umur dan orang dewasa yang rentan. Aturan itu juga menuntut tindakan terhadap para imam yang melakukan penipuan atau mencoba untuk menahbiskan perempuan.

Mengatasi topik tersebut, Paus mengatakan dia tidak percaya jika celibacy yakni kalangan anti seks atau menikah berperan dalam menyebabkan pelecehan tersebut.

“Saya tidak menyangkal pelecehan itu. Bahkan jika itu hanya satu [kasus], itu mengerikan. Karena Anda, pendeta, Anda, biarawati, harus membawa anak laki-laki itu, gadis itu kepada Tuhan dan dengan ini Anda menghancurkan hidup mereka. Ini mengerikan. Ini menghancurkan kehidupan. Dan kemudian mereka datang kepada Anda dengan pertanyaan. Mungkinkah celibacy itu [yang harus disalahkan]? Ini bukan tentang celibacy," katanya.

"Ini adalah satu hal tentang pelecehan, itu adalah hal yang merusak, kejam secara manusiawi," lanjutnya.

"Dalam keluarga tidak ada selibat dan semua itu dan, kadang-kadang, itu terjadi. Jadi, itu hanyalah keburukan seorang pria atau wanita gereja yang sakit secara psikologis atau jahat dan menggunakan posisi mereka untuk kepuasan pribadi mereka," tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya