"Dia (Krajewski) memberi tahu saya tentang rasa sakit orang-orang ini, tindakan biadab, kengerian, tubuh tersiksa yang mereka temukan. Mari kita bersatu dengan orang-orang ini, begitu mulia, dan mati syahid," ujarnya.
Seperti diketahui, Putin memerintahkan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia II dan mendukung rencana untuk mencaplok sebagian besar Ukraina.
Dia memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan dia akan siap menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.
Sementara itu, pejabat Ukraina mengatakan mereka telah menemukan ratusan mayat, beberapa dengan tangan terikat di belakang, terkubur di wilayah yang direbut kembali dari pasukan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut temuan tersebut sebagai bukti kejahatan perang.
Namun, Rusia terus membantah pasukannya telah melakukan kejahatan perang sejak menginvasi Ukraina pada Februari. Pada Senin (19/9/2022), Kremlin menolak tuduhan pelanggaran semacam itu di wilayah Kharkiv, tempat Izium berada, sebagai "kebohongan".
(Susi Susanti)