BEIRUT - Syeikh Youssef al-Qaradawi meninggal dunia di usia 96 tahun, pada Senin 26 September 2022. Dia merupakan seorang pemandu spiritual Ikhwanul Muslimin yang memperjuangkan pemberontakan Musim Semi Arab 2011 dan membuat penguasa di Mesir dan Teluk tidak tenang dengan khotbah Islamnya.
Melansir Reuters, Syeikh Youssef al-Qaradawi lahir di Mesir dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Qatar. Di mana, ia menjadi salah satu ulama Muslim Sunni yang paling dikenal dan berpengaruh di dunia Arab berkat penampilan regulernya di jaringan Al Jazeera Qatar.
Disiarkan ke jutaan rumah, khotbahnya memicu ketegangan yang menyebabkan Arab Saudi dan sekutu Teluknya memberlakukan blokade terhadap Qatar pada 2017 dan menyatakan Qaradawi sebagai teroris.
Qaradawi yang belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, sering digambarkan oleh para pendukungnya sebagai seorang moderat yang menawarkan penyeimbang ideologi radikal yang dianut oleh al-Qaeda. Dia mengecam keras aksi 11 September 2001 di Amerika Serikat, dan mendukung politik demokrasi. Tetapi, dia juga menyetujui kekerasan dalam tujuan yang dia sukai.
Di Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003, dia mendukung serangan terhadap pasukan koalisi dan dia mendukung pemboman bunuh diri Palestina terhadap sasaran Israel selama pemberontakan yang dimulai pada tahun 2000. Hingga beberapa negara bagian Barat melarangnya masuk.
Selama pemberontakan Musim Semi Arab, dia menyerukan agar pemimpin Libya Muammar Gaddafi dibunuh dan menyatakan jihad melawan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Qaradawi bergabung dengan Ikhwanul Muslimin sebagai seorang pemuda. Mengadvokasi Islam sebagai program politik, Ikhwanul Muslimin telah dilihat sebagai ancaman oleh para pemimpin Arab otokratis sejak didirikan pada tahun 1928 di Mesir oleh Hassan al-Banna, yang dikenal oleh Qaradawi.