WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengutuk Rusia yang telah membombardir kota-kota di seluruh Ukraina, termasuk meluncurkan serangan rudal di pusat Kyiv untuk pertama kalinya.
AS mengatakan serangan "brutal" telah menghantam sasaran non-militer, termasuk universitas dan taman bermain anak-anak, dan menjanjikan bantuan militer berkelanjutan.
Biden mengatakan serangan itu menunjukkan "kebrutalan total" dari "perang ilegal" Putin.
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden adalah salah satu dari banyak pemimpin asing yang berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan dia berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih.
Baca juga: Puluhan Rudal Rusia Gempur Kota-Kota Ukraina, Setidaknya 5 Orang Tewas dan 12 Terluka
Dikutip BBC, Ukraina mengatakan 83 rudal diluncurkan dan lebih dari 43 ditembak jatuh.
Baca juga: 12 Serangan Rudal Rusia Hantam Zaporizhzhia, Hancurkan Rumah dan Bangunan, 13 Orang Meninggal
Sementara itu, dalam sebuah video yang menantang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa "Ukraina tidak bisa diintimidasi. Dan hanya akan lebih bersatu."
Rentetan serangan mematikan juga terjadi di kota-kota Lviv, Kharkiv, Dnipro dan Zaporizhzhia. Ini menjadi beberapa serangan yang terburuk yang pernah terjadi di Ukraina selama berbulan-bulan.
Para pejabat mengatakan sedikitnya 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Beberapa daerah dibiarkan tanpa listrik dan air setelah rudal menghantam infrastruktur energi.
Penduduk di ibu kota Kyiv mengatakan Rusia tampaknya menargetkan wilayah sipil yang sibuk dengan penumpang pada Senin (10/10/2022) pagi, termasuk taman bermain anak-anak, universitas dan taman Taras Shevchenko yang populer.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas ledakan yang terjadi di jembatan utama yang menghubungkan Rusia ke Krimea pada Sabtu (8/10/2022).
(Susi Susanti)