"Saya sebagai MC campur sari diundang sama yang punya hajat pak Sunaryadi, sudah lama menentukan tanggal 8 Oktober, Ternyata saat itu jam setengah sebelas ada berita tetangga meninggal. Sedangkan akses menuju makam harus lewat acara itu, kalau mutar harus 5-6 kilometerm" katanya.
"Pemilik hajat menawarkan ambulan untuk mengantar, tapi pihak keluarga dan tokoh adat meminta agar proses penguburan bisa secepatnya," imbuhnya.
Sebelum keranda masuk melewati tenda, pembawa acara mengumumkan jika ada tetangga yang meninggal dan proses pemakaman melewati dalam tenda. Mendengar informasi tersebut para tamu di dalam tenda menyingkir pulang dengan cepat.
Sebagai kepercayaan tolak balak kedua pengantin, saat keranda lewat disediakan bambu panjang dan pengantin mengiring di belakang sambil menendang bambu.
(Khafid Mardiyansyah)