Video Dokumenter Buat Marah Kerabat Korban Bom Bali, Australia Sampaikan Keluhan pada Indonesia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 13 Oktober 2022 11:32 WIB
Merpati dilepaskan pada peringatan 20 tahun Bom Bali di Coogee Beach, Sydney, Australia, 12 Oktober 2022. (Foto: Reuters)
Share :

REKAMAN grafis dari bom Bali telah diputar pada sebuah upacara peringatan 20 tahun peristiwa itu telah membuat marah para penyintas dan kerabat korban.

Ratusan orang berkumpul di Bali pada Rabu, (12/10/2022) malam untuk mengenang 202 orang yang tewas dalam serangan itu. Seorang kerabat korban mengatakan dia merasa "sakit" ketika rekaman itu ditayangkan. Tidak jelas siapa yang membuat video dokumenter tersebut.

Pemerintah Australia mengatakan "sangat kecewa" dan secara resmi akan menyampaikan keprihatinan kepada Indonesia, demikian diwartakan BBC.

Orang-orang dari 21 negara - termasuk 88 warga Australia - tewas dalam pemboman di dua klub malam populer di Kuta pada 12 Oktober 2002. Bom lain meledak di luar konsulat Amerika Serikat (AS) tetapi tidak menyebabkan kerusakan.

Kelompok Jamaah Islamiyah yang terkait dengan Al Qaeda dipersalahkan atas apa yang merupakan serangan teror paling mematikan di Indonesia itu.

Sebuah film bergaya dokumenter berdurasi 10 menit diputar pada pukul 23:05 waktu setempat pada Rabu - menandai saat bom pertama diledakkan.

Itu termasuk rekaman orang-orang yang linglung dan terluka yang melarikan diri setelah kebakaran itu. Ada juga audio orang-orang yang berteriak dan klip dari serangan teror 9/11 di New York, Sydney Morning Herald melaporkan.

Pria Australia Jeff Marshall, yang ayahnya Bob Marshall meninggal di Sari Club Kuta, mengatakan dia terkejut dengan keputusan untuk menunjukkan "pembantaian" seperti itu.

"(Itu) membuat hati kami tercabik-cabik, melihat semuanya lagi," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.

Para hadirin mengatakan video itu juga mencakup rekaman orang-orang di balik serangan itu, termasuk pembuat bom Umar Patek, yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk dibebaskan lebih awal dengan pembebasan bersyarat.

"Kami mengharapkan mengheningkan cipta selama satu menit setelah kami tiba pada pukul 23:05," kata Jan Laczynski kepada stasiun radio Sydney 2GB.

"(Sebaliknya) Anda memiliki semua pembom Bali yang diarak. Anda memiliki urutan bom yang sebenarnya terjadi di layar."

Laczynski - yang kehilangan lima teman dalam ledakan itu - mengatakan beberapa rekaman sangat "traumatis" sehingga dia meninggalkan acara peringatan tersebut.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pemerintahnya tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.

"Kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pihak berwenang Indonesia belum memberikan tanggapan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya