JAKARTA - Sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menguak kebohongan dan rencana jahat mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo. Upayanya untuk memuluskan skenario pembunuhan tersebut dengan mengelabui sejumlah perwira Polri.
"Skenarionya adalah korban nofriansyah yosua hutabarat dianggap telah melecehkan terdakwa Putri Candrawathi yang kemudian berteriak minta tolong, lalu saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu datang, selanjutnya korban Nofriansyah Yosua Hutabarat menembak saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan dibalas tembakan lagi oleh Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu," ucap Jaksa saat membacakan dakwaan Ferdy Sambo.
Para perwira yang dikelabui Ferdy Sambo menjadi terdakwa merintangi penyidikan atau obstruction of justice. Ferdy Sambo merangkai skenario pembunuhan yang melibatkan istrinya, Putri Candrawathi, ajudannya Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), dan sopir Kuat Maruf. Usai mengeksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo menghubungi sejumlah anak buahnya.
Dalam dakwaan perintangan penyelidikan pembunuhan Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan selaku Karo Paminal Divisi Propam Polri, merupakan salah satu yang dihubungi Ferdy Sambo.
Sambo menghubunginya lantaran berniat menutupi fakta kejadian sebenarnya dan berupaya untuk mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi. Saat dihubungi, Hendra sedang memancing ikan di kolam pancing pantai indah kapuk (PIK) Jakarta Utara.
"Salah satu upaya yang dilakukanya (Sambo) yaitu menghubungi terdakwa Hendra Kurniawan, sekira pukul 17.22 WIB di mana terdakwa Hendra Kurniawan, sedang berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara dan meminta agar segera datang ke rumah Saksi Ferdy Sambo, di Komplek Perumahan Polri Duren Tiga Nomor 46 RT.05 RW. 01 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan," ujar Jaksa Penuntut Umum saat membacakan surat dakwaan Hendra di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 18 Oktober 2022.
Lantas, tanpa bertanya lebih lanjut, Hendra sudah tiba di rumah Sambo sekira pukul 19.15 WIB. Baru ketika sampai di pekarangan parkir rumah Sambo, Hendra bertanya secara langsung kepada atasannya tersebut mengenai maksud dirinya dipanggil.
"Ada peristiwa apa, Bang?" tanya Hendra.