WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui dia bisa "mati besok" saat mencoba meyakinkan pemilih Amerika bahwa dia masih memiliki cukup energi untuk mencalonkan diri lagi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Komentarnya muncul di tengah kekhawatiran yang meluas tentang kesehatannya yang diduga memburuk dan kesalahannya yang terus berulang.
BACA JUGA: 'Dimana Jackie?', Joe Biden Cari Anggota Kongres AS yang Sudah Meninggal
Dalam sebuah klip dari wawancara dengan MSNBC yang dirilis pada Minggu, (23/10/2022) Biden, (79), ditanya apa yang akan dia katakan kepada orang Amerika yang tidak yakin apakah dia harus mencalonkan diri kembali karena usianya yang sudah lanjut.
"Saya pikir itu adalah hal yang sah untuk khawatir tentang usia siapa pun, termasuk saya," jawabnya, seraya mengatakan bahwa dirinya adalah "seorang yang sangat menghormati nasib."
“Saya bisa terkena penyakit besok. Saya bisa, Anda tahu, mati besok,” tambahnya, sebagaimana dilansir RT.
BACA JUGA: Gedung Putih: Biden Akan Kembali Mencalonkan Diri pada Pilpres 2024
Namun, Biden melanjutkan dengan mengatakan bahwa cara terbaik untuk membuat penilaian tentang kesehatannya adalah dengan mengawasinya. “Anda tahu, apakah saya melambat? Apakah saya tidak memiliki kecepatan yang sama?” dia bertanya, menyarankan bahwa jika rakyat Amerika tidak yakin dengan kemampuannya, mereka harus mendukung kandidat lain.
“Saat ini, saya yakin, saya tidak ingin membawa sial, saya dalam keadaan sehat,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berfungsi dengan baik secara fisik maupun mental.
Awal bulan ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengonfirmasi bahwa Biden berniat mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada 2024. Namun, pada Juli, New York Times melaporkan, mengutip sumber, bahwa usianya semakin menjadi masalah bagi pemerintahannya.
Kekhawatiran tentang kesehatan Biden lebih lanjut didukung oleh kesalahan berulang di pihak presiden. Pekan lalu, sebuah video menjadi viral di media sosial yang menunjukkan Biden tampak bingung ketika dia berjuang untuk menemukan jalan keluar dari panggung di sebuah kampanye politik di Pittsburgh, Pennsylvania.
Pada akhir September, insiden lain terjadi di sebuah acara Gedung Putih di mana presiden secara keliru memanggil anggota parlemen Jackie Walorski, yang telah meninggal dalam kecelakaan mobil pada Agustus.
(Rahman Asmardika)