Ketika dikonfirmasi Humas Kanwil BNI Yogyakarta, Wahyu Buntoro menuturkan pihak BNI memang masih sengaja mempertahankan mesin ATM dengan denominasi Rp20 ribu. Karena memang pangsa pasarnya masih ada. Bahkan di DIY ternyata cukup tinggi.
"Kita ada dua mesin ATM pecahan duapuluh ribuan. Di masing-masing kantor cabang ada yaitu di Nol Kilometer dan UGM,"kata dia
Memang pihaknya dari dulu tidak menghapus mesin ATM nominal pecahan Rp 20 ribuan karena permintaan (usage) cukup tinggi. Salah satu pertimbangan memberikan layanan dari BNI adalah penggunaan dan masyarakat atau nasabah
Dua mesin diletakkan di Nol Kilometer dan juga di UGM karena pangsa pasar utama dari mesin ATM pecahan Rp 20 ribuan adalah mahasiswa serta wisatawan. Di Nol kilometer cukup banyak wisatawan dan mahasiswa yang berkumpul.
"Kalau UGM sudah barang tentu pusatnya mahasiswa," kata dia.
(Fakhrizal Fakhri )