Penelepon Pertama Menghubungi Polisi Beberapa Jam Sebelum Pesta Halloween Berdarah di Itaewon

SEOUL – Panggilan telepon pertama ke polisi dari Itaewon datang pada pukul 18:34 waktu setempat - beberapa jam sebelum tragedi berdarah Pesta Halloween terjadi.

Penelepon yang menghubungi nomor darurat 112 Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa mereka berada di jalan utama menuju Itaewon dan sebuah gang di sebelah hotel Hamilton menjadi sangat ramai.

"Lorong itu sangat berbahaya sekarang orang-orang naik dan turun, jadi orang tidak bisa turun, tetapi orang-orang terus naik, itu akan hancur. Saya hampir tidak berhasil keluar tetapi terlalu ramai. Saya pikir Anda harus mengendalikannya. itu," kata si penelepon, dikutip BBC.

Baca juga:  Korban Pesta Halloween Berdarah, dari Mahasiswa, Aktor, hingga Tentara

Petugas polisi bertanya ke penelepon apakah orang-orang tidak dalam kondisi baik, bahwa "mereka terlindas dan jatuh, dan kemudian akan ada kecelakaan besar?"

Baca juga: Foto-Foto Barang-Barang Milik Korban Tragedi Berdarah Pesta Halloween di Itaewon

Penelepon pun mengiyakan hal itu dan menjawab kodisnya sangat mengerikan.

Itu adalah penelepon yang pertama dari setidaknya 10 panggilan ke polisi di ibu kota Seoul selama tiga jam berikutnya pada Sabtu (29/10/2022). Namun malam itu, kata warga setempat, kehadiran polisi sama sekali tidak memadai.

Bukti yang terkumpul, para ahli, dan serangkaian permintaan maaf resmi menunjukkan kegagalan yang mencolok. Pejabat lokal dan polisi sama sekali tidak siap menghadapi kerumunan yang telah berkumpul, dan berjuang untuk mengaturnya begitu mereka berada di sana.

Sebelumnya pada Selasa (1/11/2022), Kkepala polisi Korea Selatan mengatakan tanggapan darurat mereka "tidak memadai" - pengakuan pertama dari pejabat bahwa mereka tidak melakukan cukup pencegahan.

Menurut beberapa perkiraan, ratusan ribu orang terlibat di Pesta Halloween di Itaewon, yang populer dengan kehidupan malamnya, untuk merayakan Halloween. Itu adalah angka yang mengejutkan bahkan untuk lingkungan yang biasanya sibuk.

Jeong An-sook tinggal dua blok di belakang jalan utama di Itaewon, sekitar 300 meter dari tempat kecelakaan itu terjadi. Dia mencoba keluar antara pukul 21:00 dan 22:00 waktu setempat, tetapi mengatakan bahwa kerumunan di jalannya sangat padat sehingga dia tidak bisa bergerak. Karena ketakutan, dia mundur ke rumahnya.

Seorang pemilik restoran yang pulang ke rumah pada pukul 22.00 waktu setempat mengatakan dia bahkan tidak bisa keluar dari stasiun Itaewon karena sangat ramai. Jadi dia pergi ke stasiun yang berbeda dan berputar kembali ke rumah.

Wanita lain, seorang penukar uang yang menjual bunga untuk dibaringkan di kuil darurat kepada para korban, mengatakan dia melihat beberapa petugas polisi. Namun upaya untuk mengatur kerumunan dilakukan pada sore hari oleh sukarelawan setempat, bukan polisi.

Dia juga mengatakan bahwa asosiasi bisnis lokal telah meminta bantuan dari polisi minggu lalu dalam menangani orang banyak di akhir pekan, tetapi tidak mendapatkan bantuan itu.

(Susi Susanti)