SEOUL - Sekelompok anak muda Korea Selatan (Korsel) mengadakan peringatan terpisah di pusat kota Seoul yang menurut penyelenggara dihadiri oleh 500 orang. Peringatan itu digelar untuk mengenang para korban tragedi berdarah pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel yang telah menewaskan 156 orang.
itu dipenuhi dengan air mata dan kesedihan. "Saya tidak percaya orang seusia saya meninggal hanya karena mereka ingin bersenang-senang di Halloween," kata Park Tae-hoon, 29, salah satu penyelenggara dan anggota partai politik progresif Jinbo.
Dia mengatakan kepada AFP sebelum acara bahwa tujuan peringatan itu adalah untuk menuntut hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab dan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya tragedi itu.
Baca juga: Kenang Korban Pesta Halloween di Itaewon, Pelayat Tinggalkan Cokelat, Keju, Bir, hingga Soju
Sementara itu, di Itaewon, di pintu keluar kereta bawah tanah dekat tempat kejadian, ada lautan bunga putih dan catatan tempel.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi lain kali,” tulis sebuah pesan, dikutip AFP.
"Aku akan mengingatmu selamanya,” tulis yang lain.
Para pelayat juga meninggalkan cokelat, bir, soju - minuman beralkohol Korea - dan susu stroberi.
Merefleksikan kemarahan itu, seorang wanita yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai ibu dari salah satu korban terlihat merobek karangan bunga yang ditinggalkan oleh Presiden Korsel dan Wali Kota Seoul di sebuah peringatan pada Jumat (4/11/2022).
Korsel diketahui berada dalam masa berkabung nasional yang berakhir pada Sabtu (5/11/2022), dengan pengibaran bendera setengah tiang dan acara hiburan dibatalkan.
Pengawasan publik tentang bagaimana pesta Halloween dikelola semakin meningkat, dan penyelidikan luas sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari insiden mematikan itu.
Tanpa penyelenggara tunggal untuk perayaan Halloween, pemerintah tidak mewajibkan bar, klub, dan restoran mana pun - beberapa terletak di gang sempit dan jalan samping Itaewon - untuk menyerahkan rencana manajemen keselamatan.
Dan meskipun polisi telah memperkirakan sebelumnya bahwa 100.000 orang akan berpartisipasi, mereka hanya mengerahkan 137 petugas - dibandingkan dengan 6.500 polisi yang dikirim ke bagian lain Seoul malam itu untuk protes anti-pemerintah.
(Susi Susanti)