Sedangkan PM baru Italia Giorgia Meloni mengatakan negaranya tetap "berkomitmen kuat" untuk tujuan iklimnya.
PM Barbados Mia Mottley berbicara tentang "horor dan kehancuran yang menghancurkan Bumi ini" pada tahun lalu.
"Apakah banjir apokaliptik di Pakistan, atau gelombang panas dari Eropa ke Cina, atau memang dalam beberapa hari terakhir di wilayah saya sendiri, kehancuran yang disebabkan di Belize oleh badai tropis Lisa, atau banjir besar beberapa hari yang lalu di St Lucia. Kita tidak perlu mengulanginya lagi," katanya.
Presiden Kenya William Ruto mengatakan waktu sangat penting. "Penundaan lebih lanjut akan membuat kita menjadi penonton yang sibuk karena bencana menghapus kehidupan dan mata pencaharian,” ujarnya.
Dia mengatakan hingga 700 juta orang di Afrika akan mengungsi karena kekurangan air pada 2030.
Seperti diketahui, KTT berlangsung di Mesir yang sebagian wilayahnya berada di Afrika, sebuah benua yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.
(Susi Susanti)