Sementara itu, Juru Kunci Tumbalan Gunung Batu Lembang, Abah Ujang menyebutkan, berdasarkan tradisi lisan yang beredar di masyarakat, Tumbalan Gunung Batu ini merupakan ungkapan rasa syukur atau ruwatan untuk tolak bala.
Keutamaan ruwatan ini adalah amanat Eyang Dalem Mangku Nagara bahwa gunung batu ini harus dijaga, dirawat dan jangan sampai dirusak. Untuk itu setiap bulan ruwah warga kerap mengadakan tumbalan kambing hitam.
Dikatakannya, Gunung Batu ini merupakan jalur Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer yang meliputi Gunung Manglayang, Gunung Putri, Gunung Burangrang, dan Bukit Tunggul. Untuk mengantisipasi gempa yang terjadi, paku bumi tersebut ditancapkan melalui ritual Tumbalan Gunung Batu.
"Ritual ini sebagai upaya menjaga alam, mengantisipasi gempa yang terjadi dengan cara mengubur kaki serta kepala kambing hitam agar tidak terjadi gempa di kawasan Sesar Lembang," pungkasnya.
(Awaludin)