NUSA DUA – KTT G20 di Bali akan tetap berjalan sesuai jadwal meski ada laporan mengenai rudal Rusia yang jatuh di Polandia pada Rabu, (16/11/2022). Ledakan rudal yang menewaskan dua orang itu meningkatkan ketegangan antara Rusia dengan negara-negara NATO.
"Kita tetap menjalankan ketentuan G20 untuk hari ini. Mungkin ada hal-hal yang lebih ditanyakan ke bu Menteri Luar Negeri dalam rangkaian program hari ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, kepada wartawan di Media Center G20, Nusa Dua, Bali, Rabu.
BACA JUGA: Polandia Pertimbangkan Aktifkan Pasal 4 NATO Setelah Rudal Rusia Hantam Wilayahnya, Apa Artinya?
Faizasyah mengatakan bahwa Indonesia masih mengamati perkembangan yang terjadi atas ketegangan geopolitik di Eropa Timur. Masih ada informasi yang akan diterima sebelum pemerintah mengambil sikap atas kejadian itu.
"Indonesia mengikuti dan dekat dengan perkembangan ini. Tentunya dalam beberapa waktu ke depan akan banyak informasi lagi yang kita diterima. Itu bisa lebih memberikan gambaran lebih komprehensif atas perkembangan yang terjadi pada saat sekarang," tambahnya.
BACA JUGA: Biden dan Lavrov Tak Akan Hadiri Penutupan KTT G20, Ini Penjelasan Kemlu RI
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan berlangsung pengaturan waktu atas program yang sudah ditetapkan sejak jauh-jauh hari.
"Kita mengikuti memang ada emergency meeting yang dilakukan oleh G7 Plus. Itu bagian dari dinamika yang sekarang terjadi pada saat konferensi internasional," terangnya.
Terkait soal reaksi presiden terkait kejadian yang berlangsung di Polandia, Faizasyah belum bisa memberikan tanggapan. Hanya saja, dinamika tersebut merupakan hal yang sering terjadi di saat berlangsungnya event-event internasional.
"Tidak hanya Indonesia, mungkin pada event internasional lainnya kan banyak Konteks yang harus kita perhatikan berlangsung tidak saja pada saat penyelenggaraan pertemuan multilateral tersebut, namun juga konteks lain yang berkembang di dunia," tandasnya.
Rudal Rusia dilaporkan menghantam sebuah situs di Polandia, sekira 15 mil dari perbatasan dengan Ukraina. Insiden ini pun mengundang reaksi dari negara-negara NATO.
Namun sikap mereka berbeda satu dengan yang lain. Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin NATO belum dapat memastikan jika rudal yang menghantam wilayah Polandia berasal dari Rusia.
(Rahman Asmardika)