“Serangan kendaraan udara tak berawak terhadap kapal sipil di selat maritim kritis ini menunjukkan, sekali lagi, sifat tidak stabil dari aktivitas jahat Iran di kawasan itu”,” terang Jenderal Michael “Erik” Kurilla, komandan Komando Pusat AS, dalam sebuah pernyataan.
Insiden itu tidak menyebabkan cedera, menurut Eastern Pacific Shipping, perusahaan yang mengoperasikan kapal.
“Kami sedang berkomunikasi dengan kapal dan tidak ada laporan cedera atau polusi. Semua awak selamat dan dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.
“Ada beberapa kerusakan kecil pada lambung kapal tetapi tidak ada tumpahan kargo atau masuknya air,” ujarnya.
Lalu Lintas Laut menunjukkan posisi terakhir yang diketahui untuk kapal tanker di lepas pantai Oman dekat Liwa pada Senin (14/11/2022).
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Iran kemungkinan berada di balik serangan pesawat tak berawak, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sementara "tidak ada pembenaran untuk serangan ini", itu adalah "pola terbaru dalam pola tindakan semacam itu dan kegiatan destabilisasi yang lebih luas."