Terlepas dari reputasinya yang menakutkan di barat, KGB sebenarnya lebih efektif dalam mengawasi Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa timur daripada mengobarkan revolusi di Eropa barat atau mencuri rahasia militer dari Amerika Selatan.
Prestasi utama KGB salah satunya menekan Revolusi Hongaria pada tahun 1956 dan "Musim Semi Praha" di Cekoslowakia pada tahun 1968, serta memasang pemerintahan Komunis di Afghanistan pada akhir tahun 1970-an. Namun, keberuntungan badan tersebut habis di Polandia awal 1980-an, di mana gerakan Solidaritas anti-Komunis muncul dengan kemenangan.
Pembubaran KGB
Setelah berakhirnya Perang Dingin dan pembubaran Uni Soviet, KGB juga resmi dibubarkan. Pada 21 Desember 1995, Presiden Rusia Boris Yeltsin menandatangani dekrit pembubaran KGB.
KGB kemudian digantikan dengan Federal Security Service of the Russian Federation atau FSB. FSB juga menempati bekas markas KGB di Moskwa, tetapi reputasinya tidak seterkenal KGB. Namun, sejak rusia dipimpin oleh Vladimir Putin, yang merupakan alumni KGB, terdapat kekhawatiran bahwa badan intelijen seperti KGB akan dihidupkan kembali.
(Rahman Asmardika)