Sejarah Singkat KGB, Badan Intelijen Uni Soviet Pada Masa Perang Dingin

Nadilla Syabriya, Jurnalis
Senin 21 November 2022 16:15 WIB
Foto: Reuters.
Share :

JAKARTA - Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) atau Komite Keamanan Negara merupakan badan milik Uni Soviet yang bertugas melindungi dari ancaman domestik dan asing.

KGB dikenal sebagai badan intelijen yang paling disegani di dunia saat masa Perang Dingin berlangsung (1947-1991). Namun, badan ini resmi dibubarkan pada 1995 seiring dengan runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin.

Saat ini, KGB digantikan oleh Federal Security Service of the Russian Federation atau dikenal sebagai FSB dan bermarkas di Moskow. FSB memiliki fungsi serupa yang pernah dilakukan KGB, namun reputasinya tidak seterkenal itu. Berikut adalah sejarah singkat dari KGB seperti dikutip dari Thought Co.

Intelijen Soviet Sebelum KGB

Setelah Revolusi Oktober 1917, kepala Uni Soviet yang baru dibentuk, Vladimir Lenin, membutuhkan cara untuk mengendalikan populasi. Jawabannya adalah menciptakan Cheka, singkatan dari Komisi Darurat Seluruh Rusia untuk Memerangi Kontra-Revolusi dan Sabotase seperti mengutip dari Thought Co.

Selama Perang Saudara Rusia 1918-1920, Cheka menangkap, menyiksa, dan mengeksekusi ribuan warga. Selama "Teror Merah", Cheka menyempurnakan sistem eksekusi ringkasan yang digunakan oleh badan intelijen Rusia dengan cara menembak ke belakang leher korban, sebaiknya di ruang bawah tanah yang gelap.

Pada 1923, Cheka bermutasi menjadi OGPU (Direktorat Politik Negara Gabungan Di Bawah Dewan Komisaris Rakyat Uni Soviet). OGPU beroperasi selama periode yang relatif lancar, tetapi badan ini memimpin pembentukan gulag Soviet yang pertama. OGPU juga dengan kejam menganiaya organisasi keagamaan seperti Gereja Ortodoks Rusia untuk membasmi pembangkang dan penyabot.

Kemudian pada 10 Juli 1943, berdilah NKVD (Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri) atas gagasan murni Joseph Stalin. Selama 12 tahun keberadaannya, dari tahun 1934 hingga 1946, NKVD menangkap dan mengeksekusi jutaan orang, menimbun gulag dengan jutaan jiwa yang lebih sengsara, dan merelokasi seluruh populasi etnis dalam bentangan luas Uni Soviet.

Setelah akhir Perang Dunia II, Lavrentiy Beria diperintahkan sebagai pemimpin aparat keamanan Uni Soviet. Saat itu badan tersebut sering berganti-ganti nama dan restrukturisasi. Sering kali dikenal sebagai MGB (Kementerian Keamanan Negara) atau NKGB (Komisariat Rakyat untuk Keamanan Negara). Setelah kematian Stalin, KGB atau Komisariat Keamanan Negara secara resmi dibentuk.

Kebangkitan KGB

Perang Dingin merupakan ajang bagi AS dan Soviet untuk menyebarkan pengaruhnya melalui propaganda dan ancaman. Para pemimpin dari masing-masing negara pun merasa perlu mengetahui apa yang direncanakan oleh lawan untuk melawan negaranya.

Pemerintah dari masing-masing negara juga menggunakan mata-mata untuk menghimpun informasi rahasia, termasuk hal yang berkaitan dengan kekuatan senjata musuh, gerakan militer, dan target.

Oleh karena itu, KGB resmi dibentuk pada 13 Maret 1954 yang dipimpin oleh Nikita Khrushchev. KGB dirancang dan dikontrol dengan hati-hati oleh para pejabat senior Partai Komunis dengan teknik hingga personel dari dinas intelijen Soviet sebelum-sebelumnya.

Terlepas dari reputasinya yang menakutkan di barat, KGB sebenarnya lebih efektif dalam mengawasi Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa timur daripada mengobarkan revolusi di Eropa barat atau mencuri rahasia militer dari Amerika Selatan.

Prestasi utama KGB salah satunya menekan Revolusi Hongaria pada tahun 1956 dan "Musim Semi Praha" di Cekoslowakia pada tahun 1968, serta memasang pemerintahan Komunis di Afghanistan pada akhir tahun 1970-an. Namun, keberuntungan badan tersebut habis di Polandia awal 1980-an, di mana gerakan Solidaritas anti-Komunis muncul dengan kemenangan.

Pembubaran KGB

Setelah berakhirnya Perang Dingin dan pembubaran Uni Soviet, KGB juga resmi dibubarkan. Pada 21 Desember 1995, Presiden Rusia Boris Yeltsin menandatangani dekrit pembubaran KGB.

KGB kemudian digantikan dengan Federal Security Service of the Russian Federation atau FSB. FSB juga menempati bekas markas KGB di Moskwa, tetapi reputasinya tidak seterkenal KGB. Namun, sejak rusia dipimpin oleh Vladimir Putin, yang merupakan alumni KGB, terdapat kekhawatiran bahwa badan intelijen seperti KGB akan dihidupkan kembali.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya