SEOUL - Korea Selatan (Korsel) pada Senin (21/11/2022) meminta "kerja sama aktif" dari China dan Rusia untuk mencegah Korea Utara (Korut) melakukan pengujian rudal lagi.
Permintaan itu disampaikan Korsel beberapa jam sebelum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) bersidang untuk membahas tes rudal balistik antarbenua Korut.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel, utusan nuklir Korsel Kim Gunn berbicara dengan Duta Besar China dan Duta Besar Rusia di Seoul.
Baca juga: Peluncuran Rudal Korut, G7 Minta PBB Ambil Langkah Signifikan
Kedua duta besar itu untuk membantu meminta tanggung jawab Korut atas "provokasi" yang dilakukannya.
Baca juga: Korut Kembali Tembakkan Rudal Balistik, Ancam 'Tanggapan Keras' Terhadap AS
Pertemuan DK PBB itu digelar atas permintaan Amerika Serikat (AS) setelah Korut pekan lalu meluncurkan rudal yang memiliki kemampuan menjangkau daratan AS.
"Kim meminta kerja sama aktif dari China dan Rusia, anggota-anggota tetap Dewan Keamanan, dan meminta mereka memainkan peranan konstruktif untuk mencegah provokasi lebih lanjut dari Korea Utara dan untuk mengajak negara itu kembali berdialog," kata Kemlu Korsel, dikutip Antara.