"Saya telah berbicara dengan (pasukan) yang mengejutkan saya dengan tekad dan sikap mereka akan konflik ini. Mereka tidak menyangka ada telepon dari saya. Saya menelepon mereka untuk mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan," ujarnya.
Kerabat beberapa tentara mengeluh tidak diundang ke pertemuan itu dan secara langsung mengkritik kepemimpinan Putin serta "mobilisasi parsial" baru-baru ini. Menurut pejabat pertahanan, 300.000 tentara cadangan disiagakan.
Olga Tsukanova dari Dewan Ibu dan Istri, gerakan yang dibentuk kerabat tentara yang dimobilisasi, mengatakan dalam pesan video di aplikasi Telegram bahwa pihak berwenang telah mengabaikan pertanyaan dan permintaan dari organisasinya.
Laporan yang belum dikukuhkan beberapa outlet media Rusia menyebutkan bahwa sebagian dari wanita yang bertemu Putin pada Jumat (25/11/202) itu adalah anggota gerakan sosial proKremlin, Partai Rusia Bersatu yang berkuasa, atau pejabat lokal yang mendukung pemerintahan Putin.
(Susi Susanti)