IHR mencatat kematian terbanyak terjadi di wilayah tenggara Sistan-Baluchistan di mana 128 orang tewas setelah protes yang memiliki percikan terpisah tetapi telah menambah kemarahan nasional.
Setelah itu, kematian terbanyak dicatat di provinsi Kurdistan dan Azerbaijan Barat yang berpenduduk Kurdi barat, di mana masing-masing 53 dan 51 orang tewas.
Sementara itu, Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh dari Korps Pengawal Revolusi Islam pada Selasa (29/11/2022) pagi mengatakan lebih dari 300 orang telah tewas. Ini pertama kali pihak berwenang mengakui jumlah itu.
Dewan Hak Asasi PBB pekan lalu memilih untuk membentuk misi pencarian fakta tingkat tinggi untuk menyelidiki tindakan keras dalam sebuah langkah yang ditolak keras oleh Iran.
Seperti diketahui, protes meletus setelah kematian 16 September dari Kurdi Iran Mahsa Amini yang telah ditangkap oleh polisi moralitas Teheran dan telah menjadi tantangan terbesar bagi rezim sejak revolusi 1979.
(Susi Susanti)