INDIA – Para keluarga korban tragedi ambruknya jembatan di negara bagian Gujarat, India barat, terus dipenuhi kedukaan karena tidak mendapatkan jawaban maupun penjelasan terkait insiden itu.
"Ketika ayah saya masih hidup, dia akan menyuruh saya setiap hari untuk duduk dan belajar. Sekarang siapa yang akan memastikan saya melakukan itu?,” terag seorang keluara korban, dikutip BBC.
Vandana Makwana, 15, tidak dapat menahan air mata ketika dia berbicara tentang ayahnya Mahesh, yang meninggal saat jembatan itu ambruk pada 30 Oktober lalu yang menjatuhkan ratusan orang ke sungai.
Baca juga: Kisah Satu Keluarga yang Kehilangan 12 Anggotanya dalam Tragedi Jembatan Ambruk di India
Ayah dan dua saudara laki-laki Vandana termasuk di antara 135 orang yang tewas dalam tragedi itu. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Namun bagi keluarga korban, kemarahan dan kesedihan tetap ada.
Kakek Vandana, Vashram Makwana, bertanya mengapa polisi belum mengambil tindakan apapun terhadap pejabat senior.
"Bagaimana bisa jembatan dioperasikan tanpa sepengetahuan mereka?,” tanyanya.
PK Jadeja, wakil pengawas polisi Morbi, mengatakan kepada BBC Gujarati bahwa dia tidak dapat mengomentari "pejabat senior" yang diinterogasi dalam "kasus pada tahap ini".