VYSOKOPILLIA - Tamila Pehyda, seorang pensiunan guru sekolah, menangis saat para penggali kubur menggali jenazah suaminya dan seorang ahli patologi forensik memeriksa jenazah itu untuk menentukan penyebab kematiannya.
Seperti diketahui, Serhiy, yang berusia 70 tahun ketika dia meninggal pada Juni lalu di desa Vysokopillia, Ukraina selatan, terbunuh oleh pecahan peluru selama penembakan artileri berat ketika Ukraina berusaha merebut kembali wilayah dari Rusia.
Proses penggalian mengerikan itu dilakukan oleh otoritas Ukraina yang mengumpulkan bukti tentang bagaimana orang meninggal dan apakah potensi kejahatan perang telah dilakukan oleh pasukan Rusia yang berperang di Ukraina.
Mereka, dan banyak kerabat yang terlibat, ingin meminta pertanggungjawaban Rusia atas apa yang telah terjadi sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari lalu
Baca juga: AS Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang 'Sistemik' di Perang Ukraina
"Tentu saja, mereka harus bertanggung jawab atas segalanya, baik secara moral maupun fisik," kata Tamila kepada Reuters pada Senin (5/12/2022) saat dia berdiri di dekat makam sementara mendiang suaminya, dikutip Reuters.
"Betapa banyak kesedihan yang mereka bawa ke sini. Untuk anak-anak, untuk cucu,” lanjutnya.
Seperti banyak orang Ukraina dari desa dan kota yang sebagian besar telah diratakan dalam pertukaran artileri dan pertempuran jarak dekat, dia melarikan diri dari Vysokopillia sebisa mungkin. Namun sang suami Serhiy memutuskan untuk tetap tinggal.