Begitu pula Tetiana Muzychko, 58, Wakil kepala kotamadya setempat yang lari ke rumah Serhiy ketika mendengar ledakan keras. Dia mengatakan Serhiy dalam kondisi sadar ketika dia menemukannya, tetapi luka di kaki dan tubuh bagian bawahnya sangat parah sehingga dia meninggal.
"Lukanya sangat parah," katanya sambil menghibur Tamila di hari yang dingin tanpa matahari.
Hujan salju ikut menemani proses penggalian kuburan di mana Muzychko mengatakan lebih dari 20 penduduk desa yang tewas dalam pertempuran kemungkinan besar dikubur.
"Mereka (pasukan Rusia) berkata: 'Mengapa Anda menembaki kami? Kami datang untuk membebaskan Anda.' Saya bertanya kepada mereka: 'Bebaskan kami dari apa? Dari fakta bahwa kami hidup dengan baik, lebih baik dari Anda?,” terangnya.
Dia berharap Rusia akan dimintai pertanggungjawaban di tingkat tertinggi atas dugaan pelanggaran selama perang, termasuk oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.