Dolgova mengatakan dia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Venezuela setelah batal ke Mesir, yang telah dia kunjungi dua kali, dan di mana dia mengatakan perlakuan terhadap Rusia telah berubah sejak dimulainya perang.
Adapun Dimitri Bobkov, 31, seorang profesor universitas, mencoba menari diiringi suara yang menggelegar dari radio saat rombongan tur berhenti di pom bensin. Dia telah mengunjungi makam ikon sosialis Hugo Chavez dan bermain sepak bola dengan anak-anak di daerah kumuh.
"Di sini, saya suka orang-orangnya, makanannya, alamnya, iklimnya," ujarnya.
"Saya mungkin akan mengingat ini selama sisa hidup saya,” lanjutnya.
Dalam dua bulan terakhir, sekitar 3.000 turis Rusia telah memanfaatkan penerbangan langsung baru antara Moskow dan Isla de Margarita dengan Nordwind Airlines Rusia.
Rute dibuka kembali pada 2 Oktober lalu setelah terhenti selama tujuh bulan karena perang dan telah dimodifikasi untuk menghindari terbang di atas ruang udara yang dibatasi oleh sanksi.
Penerbangan 14 jam dari Moskow, Isla de Margarita juga dipandang sebagai pilihan yang terjangkau. Salah satu turis Rusia bernama Sergei Katch membayar USD3.500 (Rp55 juta) untuk paket 12 hari ke pulau itu.