ISLA DE MARGARITA - Berjalan-jalan di antara tempat-tempat wisata, berpose untuk berfoto di pantai yang indah, dan menari tanpa beban. Setidaknya itulah yang dilakukan turis asal Rusia saat liburan di sebuah pulau di Venezuela yang jauh dari ibu pertiwi dan melupakan perang.
Isla de Margarita adalah permata tropis dengan pantai berpasir putih dan perairan biru kehijauan. Namun, gejolak politik dan ekonomi selama bertahun-tahun di Venezuela telah membuat sebagian besar turis ketakutan. Bahkan negara-negara Barat dengan tegas memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke sana.
Baca juga: Ukraina Terus Cari Bukti Kejahatan Perang Rusia, Keluarga Korban Minta Pertanggungjawaban Putin
Bagi ribuan orang Rusia yang mencari liburan di bawah sinar matahari, tetapi dihadapkan pada pembatasan visa dan penerbangan karena perang Ukraina, tempat ini adalah menjadi ‘surga’ Karibia.
"Tidak banyak tujuan yang tersedia ke Rusia saat ini. Sulit menemukan tempat untuk berlibur," kata Ekaterina Dolgova, 39, turis Rusia yang bekerja menjual perlengkapan medis, dikutip AFP.
Dari sekelompok turis Rusia dalam tur berpemandu ke pulau itu baru-baru ini, dia adalah satu-satunya yang bersedia mengatakan apa pun tentang konflik brutal di mana orang Ukraina berada di bawah serangan Rusia terus-menerus dan suhu beku yang bertahan lama, banyak di antaranya tanpa air atau listrik, ribuan bermil-mil jauhnya.
"Perang sejauh ini adalah hal terburuk," katanya singkat. Beberapa orang enggan angkat bicara ke media karena takut terkena dampak. Sedangkan yang lain mendukung upaya perang Presiden Vladimir Putin.