Keluarganya kemudian diberi nama pemakaman dan nomor plot. Ketika mereka muncul, agen keamanan sedang mengubur jenazahnya.
Eksekusi pertama terhadap pengunjuk rasa terjadi pada Kamis (8/12/2022) lalu dan langsung memicu kecaman internasional. Mohsen Shekari, 23, dihukum karena "permusuhan terhadap Tuhan" setelah ditemukan menyerang seorang anggota Basij dengan parang di Teheran.
Wartawan BBC Persia Kasra Naji mengatakan tidak jelas apakah eksekusi itu akan membantu mengakhiri protes yang telah melanda negara itu atau menyulut api.
Sebagai informasi, protes yang dipimpin wanita terhadap lembaga ulama Iran dipicu oleh kematian dalam tahanan Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moralitas pada 13 September karena diduga mengenakan jilbabnya, atau jilbab, "tidak benar".
Aksi protes ini terus menyebar ke 161 kota di 31 provinsi dan dipandang sebagai salah satu tantangan paling serius bagi Republik Islam sejak revolusi 1979.
Para pemimpin Iran menggambarkan protes itu sebagai "kerusuhan" yang dipicu oleh musuh asing negara itu. Namun, mayoritas pengunjuk rasa tidak bersenjata dan damai.
(Susi Susanti)