Dituduh Curi Uang, Santri Ponpes di Malang Bonyok Diduga Dikeroyok Puluhan Temannya

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 17 Desember 2022 16:04 WIB
Santri di Malang diduga dikeroyok puluhan temannya (Foto: Avirista M)
Share :

MALANG - Dugaan penganiayaan di pondok pesantren kembali terjadi, kali ini di Ponpes An-Nur 1 Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Satu santri Ponpes An-Nur 1 diduga menjadi korban penganiayaan oleh puluhan santri lainnya.

Korban berinisial MF (16) juga merupakan siswa kelas 1 jurusan TKJ SMK yang ada di lingkungan ponpes tersebut. MF pun menderita sejumlah luka-luka di sekujur tubuhnya akibat pukulan puluhan santri lainnya dari kelas 2 dan 3 di lingkungan Ponpes.

BACA JUGA:5 Fakta Oknum Kopassus Terlibat Penganiayaan di Karaoke, Ditegaskan TNI AD 

Terlihat kondisi fisik MF masih lemah dan kerap memegangi kepalanya karena masih pusing. Di pelipis bagian kirinya juga masih terbalut perban pasca penanganan lukanya. Ada tujuh jahitan yang diterimanya di pelipis kepalanya.

Sedangkan di bagian dada korban terdapat luka leban seperti bekas pukulan. Di sekujur tubuh korban pun tampak luka-luka lebam yang diduga akibat pemukulan puluhan santri di pondok itu. Bahkan, kondisinya juga masih memar dan terdapat luka lebam.

Ditemui MNC Portal Indonesia di rumahnya, MF mengaku awalnya dituduh mencuri uang dua kali oleh sesama santri lainnya. Di mana, kejadian kehilangan uang itu terjadi pada Kamis malam, 15 Desember 2022 di dalam ponpes tersebut. Namun, MF tak pernah merasa melakukan aksi itu sehingga awal mula ia tak mengaku.

"Alasannya dituduh ngambil uang, karena ada yang tahu saya membuka lemari, padahal itu cuma omongan saja," kata MF, ditemui di rumahnya di Perumahan Villa Podo Rukun Blok 5, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

BACA JUGA:Viral Aksi Brutal Penganiayaan Pemuda di Pasar Kembang, Begini Kronologinya 

MF pun mengelak karena memang ia tak merasa melakukan pencurian tersebut. Namun, setiap kali ia mengelak MF terus dipukuli oleh para santri lainnya, sampai dipaksa mengaku. Kejadian itu ia alami pada Kamis dini hari, 15 Desember hingga menjelang subuh. Perlakuan itu dialaminya secara bergiliran di beberapa area Ponpes dari puluhan santri.

"Dipukuli di seluruh badan, di pelipis dipukul pakai es batu. Sampai luka robek di pelipis, kepala masih benjol. Dipukuli jam 12 sampai setengah 4 pagi. Dipukuli 20 - 30 (santri), di area situ (dalam Ponpes An-Nur 1)," ungkap anak ketiga dari lima bersaudara pasangan suami istri Herdi Arlianto (43) dan Annisa (42).

Usai menerima pemukulan puluhan temannya itu ia lantas paginya pulang ke rumah dengan menaiki angkutan umum. MF kabur dari pondok dengan kondisi masih terluka di beberapa bagian tubuhnya.

"Nunggu pagi jam 6, jam 8 langsung pulang. Naik angkut. Kejadiannya Jumat dini hari. Setelah kejadian langsung pulang, nggak pamit. Pulang masih berdarah-darah," ujarnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizky Saputro membenarkan adanya dugaan laporan penganiayaan dari salah satu santri di Ponpes An-Nur 1 Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

"Sudah ada laporan. Pelapor dan korban sudah kami mintai keterangan," kata Wahyu Rizky Saputro saat dikonfirmasi MNC Portal.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya