5 Fakta Sesar Lembang yang Bisa Picu Gempa Bumi dengan Magnitudo 7

Adi Haryanto, Jurnalis
Sabtu 17 Desember 2022 18:34 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

BANDUNG - Keberadaan patahan atau Sesar Lembang menjadi perhatian semua kalangan mengingat jika terjadi gempa bumi maka bisa menimbullan kekuatan antara magnitudo 6-7.

Panjang patahan ini sebagian besar berada di wilayah utara Kabupaten Bandung Barat seperti Lembang, Parongpong, dan Cisarua. Total ada 20 desa yang terlintasi patahan ini, berikut beberapa fakta Sesar Lembang yang berhasil dirangkum.

1. Membentang 29 Kilometer

Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 kilometer yang membentang dari daerah Padalarang, kemudian melewati Ngamprah, Cihideung Parongpong, Lembang, hingga Bukit Batu Lonceng di Cimenyan. Sedangkan di timur melewati Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, hingga Kabupaten Bandung.

2. Bisa Picu Gempa Magnitudo 7

Jika patahan atau Sesar Lembang bergeser bisa memicu gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar. Berdasarkan data dari BMKG gempa bumi yang ditimbulkan kekuatannya bisa mencapai magnutido 6-7 dan imbas kerusakan cukup parah.

3. Puluhan Sekolah Berada di Garis Patahan

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menyebutkan ada 93 sekolah yang berada di garis patahan Sesar Lembang. Terdiri dari 55 SMP, 13 SMA, dan 2 SLB yang rawan terdampak jika terjadi gempa.

"Hasil pendataan kami di KBB total ada 868 SD dan SMP, dan sekitar 93 sekolah berada tidak jauh dari jalur Sesar Lembang," sebut Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD KBB, Saepul Uyun, Selasa (29/11/2022).

4. Pemda KBB Pasang 15 Alat Deteksi

 

Pemda KBB mengantisipasi keberadaan Sesar Lembang dengan memasang sebanyak 15 alat pendeteksi gempa bumi. Mengingat wilayah KBB paling banyak yang dilalui oleh patahan ini.

Di antaranya dipasang di Kantor BPBD KBB, RSJ Cisarua, Indonesia Power, Kantor Kecamatan Padalarang, Kecamatan Lembang, Kecamatan Parongpong, Kantor Desa Sarinagen, Cikalongwetan dan Desa Cipada. Selain itu juga ada alat Early Warning System (EWS) untuk pendeteksi bencana tanah longsor imbas dari adanya gempa bumi.

5. Kampung Muril Porak Poranda Tahun 2011

Warga Kampung Muril, Kecamatan Cisarua, KBB, pernah merasakan imbas terjadinya pergeseran dari Sesar Lembang. Kejadiannya terjadi pada 28 Agustus 2011 dimana guncangan saat itu hanya magnitudo 3,3.

Meski begitu dampak yang ditimbulkan cukup banyak, karena ada ratusan rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan. Berdasarkan peneliti LIPI, Sesar Lembang harus diwaspadai karena berada pada fase pelepasan energi dengan siklus terjadinya gempa antara 170 sampai 670 tahun.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya