JAKARTA - Wismoyo Arismundar yang saat itu menjabat Asisten Pengamanan Kopassandha mendadak ditugaskan menyampaikan pesan oleh komandannya kepada Presiden Soeharto terkait Peristiwa Malari (Malapetaka Limabelas Januari) yang terjadi pada 1974.
Peristiwa itu berujung kerusuhan saat kunjungan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei di Jakarta 14-17 Januari 1974.
Sejumlah tuntutan yang disuarakan mahasiswa adalah antipenanaman modal asing yang menguntungkan kelompok tertentu, pemberantasan korupsi, tingginya harga kebutuhan pokok.
Saat itu dia masih berpangkat Mayor. Dengan rasa deg-degan akhirnya perwira Korps Baret Merah Kopassus ini menghadap Soeharto di Cendana.