Seperti diketahui, selama beberapa dekade stabilitas dan keamanan Irak telah terguncang oleh konflik internal dan eksternal. Invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada 2003 telah memicu kekerasan intens dan perselisihan sektarian yang berlangsung selama bertahun-tahun, termasuk terbentuknya kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS) dan pemberdayaan faksi politik dan milisi yang didukung Iran.
Irak baru-baru ini ‘lumpuh’ akibat kemacetan politik, di mana terjadi perselisihan tajam antara mereka yang bersekutu dan menentang Iran. Irak telah berusaha berperan sebagai mediator antara Iran dan Arab Saudi. Tetapi serangkaian pembicaraan antara keduanya di Irak terhenti, ketika Iran dilaporkan menuduh Arab Saudi menghasut terjadinya protes di negaranya.
(Susi Susanti)