Reza menambahkan bahwa pihaknya saat tengah bersiap menyusun pengaduan yang akan dikirim ke Propam terkait adanya penodongan senjata oleh oknum Polri.
"Mengupayakan pembuktian karena banyak yang menyaksikan. Bukti dokumentasi, mungkin ada. Dari pihak kami ada foto-foto dan sudah kami berikan ke penyidik tapi bukan saat kejadian penodongan. Biar nanti pihak polisi yang menjelaskan," imbuhnya.
Sementara itu, dari korban luka dari kubu Sinuwun mengadukan kejadian yang sama pada Senin siang.
"Kami mendampingi dan mengantarkan para korban dugaan penganiayaan yang terjadi saat bentrokan," ujar Pengageng Sasana Wilapa, KP Dani Dani Nur Adiningrat.
Pengaduan tersebut lanjut Dani diharapkan mampu memberikan informasi secara gamblang agar terkait dengan kronologi yang terjadi diawali dengan isu pencurian hingga bentrokan.
"Kami kami ini diminta keterangan sebagai saksi ya kami siap. Biar tidak ada simpang siur agar penegakan hukum tegak. Agar juga menjadikan semua hal gamblang," jelas dia.
Dani menjelaskan, total ada 4 korban yang menderita luka cukup serius dalam insiden tersebut.
"Korban terluka banyak. Kami hanya konsentrasi kepada korban yang mengalami luka cukup parah. Kemarin ada 4. Terluka lumayan parah dan ada yang masih operasi," ungkapnya.
Dani pun menambahkan, tragedi Jumat malam kemarin bisa menjadi pembelajaran agar kejadian main hakim sendiri kepada Abdi Dalem tidak terulang.
"Kami berharap bisa menjadi pembelajaran agar tidak main hakim sendiri kepada Abdi Dalem di luar batas penganiayaan," tutupnya.
(Nanda Aria)